Menjadi Yang Terbaik Bagi Suami
Menjadi
yang terbaik bagi suami
Nabi ﷺ juga mengingatkan kepada istri agar
menjadi yang terbaik bagi sang suami, Rasulullah pernah bertanya kepada seorang
wanita :
كَيْفَ
أَنْتِ لَهُ؟
”Bagaimana
sikapmu terhadap suamimu?”
قَالَتْ:
مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ
“Aku
tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”
قَالَ:
فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Lihatlah
di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah
surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad, 4:341 dan selainnya. Hadits ini shahih
sebagaimana kata Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no.
1933)
Makanya
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah menjelaskan bahwa Jika seorang wanita sudah
menikah maka orang yang paling utama ia berbakti kepadanya adalah suaminya,
lebih daripada kedua orang tuanya
Syaikhul
Islam berkata,
وليس
على المرأة بعد حق الله ورسوله أوجب من حق الزوج
“Tidak
ada hak yang lebih wajib untuk ditunaikan seorang wanita –setelah hak Allah-
dari pada hak suami” (Majmuu’ Al-Fataawaa 32/260).
Post a comment for "Menjadi Yang Terbaik Bagi Suami"